Bukittinggi, – Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi telah mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan mahasiswa Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengikuti ujian tes kemampuan bahasa asing. Kebijakan ini mencakup tes TOAFL (Test of Academic English as a Foreign Language) dan TOEFL (Test of English as a Foreign Language).
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa S3 PAI di UIN Bukittinggi memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai, sehingga mereka dapat mengakses literatur dan berpartisipasi dalam lingkungan akademik internasional.
TOAFL dan TOEFL: Apa yang Perlu Diketahui?
TOAFL adalah tes yang dirancang khusus untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Inggris dalam konteks akademik. Dalam ujian ini, mahasiswa diuji dalam kemampuan membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara dalam bahasa Inggris. Skor TOAFL dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Inggris dalam konteks akademik.
TOEFL adalah tes yang lebih umum dikenal dan digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris secara umum. Dalam ujian ini, mahasiswa diuji dalam kemampuan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Inggris. TOEFL juga digunakan oleh banyak universitas dan lembaga internasional sebagai standar untuk penerimaan mahasiswa internasional.
Alasan di Balik Kebijakan Ini:
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Bukittinggi, menjelaskan alasan di balik kebijakan ini, “Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di lingkungan Program Studi S3 PAI, kami merasa bahwa kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting. Tes TOAFL dan TOEFL akan membantu mahasiswa untuk lebih efektif berpartisipasi dalam forum akademik internasional dan memahami literatur terbaru dalam bidang Pendidikan Agama Islam.”
Pelaksanaan Kebijakan:
Mahasiswa S3 PAI UIN Bukittinggi akan diharuskan untuk mengikuti tes TOAFL dan TOEFL selama proses penerimaan masuk dan menjalani tes ini pada awal program studi mereka. Skor tes akan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi status mahasiswa di prodi S3 PAI FTIK.
Kebijakan ini telah mendapatkan dukungan luas dari staf pengajar dan mahasiswa, yang melihatnya sebagai langkah penting dalam menjaga kualitas pendidikan dan penelitian di UIN Bukittinggi.
Dengan langkah ini, UIN Bukittinggi bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa S3 PAI mereka untuk menjadi pemimpin dalam bidang Pendidikan Agama Islam dengan kemampuan bahasa asing yang kuat dan siap bersaing di tingkat global.