Bukittinggi, 14 November 2025 – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) UIN Bukittinggi sukses menggelar Studium General bertemakan “Membangun Profesionalisme Guru: Etika, Kompetensi, dan Spiritualitas dalam Tugas Keguruan” pada Jumat, 14 November 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom dan dihadiri oleh 1309 peserta yang terdiri dari mahasiswa PPG Batch 2, dosen, serta pengelola PPG.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 1 UIN Bukittinggi, Dr. Afrinaldi, S.SosI, MA, yang mewakili Rektor UIN Bukittinggi. Dalam sambutannya, Dr. Afrinaldi mengingatkan pentingnya profesionalisme bagi guru sebagai pondasi utama dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa kualitas guru yang tinggi tidak hanya diukur dari kemampuan mengajar, tetapi juga dari integritas dan dedikasi mereka dalam membimbing generasi muda.
Sebagai narasumber utama, Direktur GTK Madrasah, Dr. Fesal Musaad, S.Pd., M.Pd., memberikan wawasan mendalam tentang tiga pilar utama dalam profesionalisme guru: etika, kompetensi, dan spiritualitas. Menurut Dr. Fesal, seorang guru yang profesional harus mengedepankan etika dalam segala aspek tugasnya. “Etika yang baik akan membuat guru menjadi teladan, tidak hanya dalam pengetahuan, tetapi juga dalam sikap dan perilaku. Guru yang beretika akan dihormati dan menjadi panutan bagi murid-muridnya,” kata Dr. Fesal.
Dr. Fesal juga menekankan pentingnya kompetensi guru, yang terdiri dari dua aspek utama: kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan menarik. “Di era digital seperti sekarang, kompetensi teknologi juga sangat penting. Guru harus bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjangkau siswa lebih luas,” jelas Dr. Fesal.
Tidak kalah penting, Dr. Fesal berbicara tentang spiritualitas dalam profesi keguruan. “Guru dengan spiritualitas yang kuat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang penuh kasih sayang, perhatian, dan dedikasi. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter siswa,” tambahnya. Menurut Dr. Fesal, spiritualitas membantu guru menjaga keseimbangan emosional dan mental, sehingga mampu memberikan dampak positif yang lebih mendalam pada perkembangan siswa.
Moderator pada kegiatan ini adalah Ketua Prodi PPG UIN Bukittinggi, Dr. Syawaluddin, M.Pd, MH, M.Psi, Kons., yang memandu jalannya acara dengan penuh semangat. Sesi tanya jawab memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi lebih jauh dengan narasumber mengenai tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menjaga integritas profesional, serta bagaimana cara meningkatkan kompetensi dan spiritualitas di tengah tuntutan profesi.
Di akhir acara, Dr. Fesal mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa menjadi seorang guru yang profesional tidak hanya memerlukan pengetahuan akademik, tetapi juga sikap, nilai, dan keteladanan yang dapat memberikan dampak positif bagi siswa. “Guru yang profesional adalah mereka yang selalu belajar, tumbuh, dan berkembang, baik dalam bidang akademik, moral, maupun spiritual,” tutupnya.
Dengan kegiatan ini, PPG UIN Bukittinggi berharap agar para peserta dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya etika, kompetensi, dan spiritualitas dalam mengemban tugas sebagai pendidik. Semoga acara ini dapat menjadi motivasi bagi para calon guru untuk terus mengasah profesionalisme mereka, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Membangun Profesionalisme Guru Melalui Etika, Kompetensi, dan Spiritualitas: Studium General PPG UIN Bukittinggi
Bukittinggi, 14 November 2025 – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) UIN Bukittinggi sukses menggelar Studium General bertemakan “Membangun Profesionalisme Guru: Etika, Kompetensi, dan Spiritualitas dalam Tugas Keguruan” pada Jumat, 14 November 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom dan dihadiri oleh 1309 peserta yang terdiri dari mahasiswa PPG Batch 2, dosen, serta pengelola PPG.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 1 UIN Bukittinggi, Dr. Afrinaldi, S.SosI, MA, yang mewakili Rektor UIN Bukittinggi. Dalam sambutannya, Dr. Afrinaldi mengingatkan pentingnya profesionalisme bagi guru sebagai pondasi utama dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa kualitas guru yang tinggi tidak hanya diukur dari kemampuan mengajar, tetapi juga dari integritas dan dedikasi mereka dalam membimbing generasi muda.
Sebagai narasumber utama, Direktur GTK Madrasah, Dr. Fesal Musaad, S.Pd., M.Pd., memberikan wawasan mendalam tentang tiga pilar utama dalam profesionalisme guru: etika, kompetensi, dan spiritualitas. Menurut Dr. Fesal, seorang guru yang profesional harus mengedepankan etika dalam segala aspek tugasnya. “Etika yang baik akan membuat guru menjadi teladan, tidak hanya dalam pengetahuan, tetapi juga dalam sikap dan perilaku. Guru yang beretika akan dihormati dan menjadi panutan bagi murid-muridnya,” kata Dr. Fesal.
Dr. Fesal juga menekankan pentingnya kompetensi guru, yang terdiri dari dua aspek utama: kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan menarik. “Di era digital seperti sekarang, kompetensi teknologi juga sangat penting. Guru harus bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjangkau siswa lebih luas,” jelas Dr. Fesal.
Tidak kalah penting, Dr. Fesal berbicara tentang spiritualitas dalam profesi keguruan. “Guru dengan spiritualitas yang kuat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang penuh kasih sayang, perhatian, dan dedikasi. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter siswa,” tambahnya. Menurut Dr. Fesal, spiritualitas membantu guru menjaga keseimbangan emosional dan mental, sehingga mampu memberikan dampak positif yang lebih mendalam pada perkembangan siswa.
Moderator pada kegiatan ini adalah Ketua Prodi PPG UIN Bukittinggi, Dr. Syawaluddin, M.Pd, MH, M.Psi, Kons., yang memandu jalannya acara dengan penuh semangat. Sesi tanya jawab memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi lebih jauh dengan narasumber mengenai tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menjaga integritas profesional, serta bagaimana cara meningkatkan kompetensi dan spiritualitas di tengah tuntutan profesi.
Di akhir acara, Dr. Fesal mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa menjadi seorang guru yang profesional tidak hanya memerlukan pengetahuan akademik, tetapi juga sikap, nilai, dan keteladanan yang dapat memberikan dampak positif bagi siswa. “Guru yang profesional adalah mereka yang selalu belajar, tumbuh, dan berkembang, baik dalam bidang akademik, moral, maupun spiritual,” tutupnya.
Dengan kegiatan ini, PPG UIN Bukittinggi berharap agar para peserta dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya etika, kompetensi, dan spiritualitas dalam mengemban tugas sebagai pendidik. Semoga acara ini dapat menjadi motivasi bagi para calon guru untuk terus mengasah profesionalisme mereka, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi dunia pendidikan di Indonesia.
