ftik@uinbukittinggi.ac.id +62 857-6566-0001

DOSEN FTIK : “CATATAN KECIL JAMUAN TERNATE”

CATATAN KECIL JAMUAN TERNATE
Oleh Dr. Nunu Burhanuddin

Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (disingkat FORDETAK) adalah ajang silaturahmi, komunikasi dan share pengalaman para Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada PTKIN se-Indonesia. Fordetak dengan 57 anggota kefakultasan dan kejurusanan yang tersebar di UIN, IAIN dan STAIN secara rutin menyelenggarakan kegiatan pertemuan sebanyak dua kali dalam setahun, yang kegiatannya diberi nama Rakor Fordetak. Pada setiap kegiatan rakornya, Fordetak selalu didampingi oleh Kementerian Agama RI melalui bidang Kerjasama dan Kelembagaan. Pada rakor kali ini IAIN Ternate ditunjuk menjadi tuan rumah. Tentu saja daya tarik Ternate –yang berabad-abad silam memagis kaum kolonial Belanda, Portugis, Spanyol untuk mengeksplorasi kekayaan yang ada di sekitar Gunung Gamalama– menjadi salah satu alasan tersendiri.
Ternate, pulau dengan nuansa historis memiliki nilai magis untuk dicatatkan dalam memoar saia. Wilayah dengan kepadatan 215 ribu jiwa yang sebagian besar muslim ini menyimpan khazanah ilmiah modern, yang secara khusus berkaitan dengan teori ilmiah Charles Darwin. Ada apa dengan Darwin si pencetus teori evolusi itu? Ternyata fondasi teorinya dibangun oleh Alfred Russel Wallace, seorang peneliti yang tinggal di Ternate selama lebih kurang 4 tahun. Teori evolusi Darwin dilandasi fenomena flora dan fauna yang ada di sekitar pulau Ternate. Ini tentu menarik bukan?!
Rakor Fordetak Ternate yang dibuka dan dijamu oleh Wali Kota Ternate Dr. Burhanuddin merilis beberapa catatan penting yang berguna bagi perkembangan PTKIN di tanah air. Seperti biasa penekanan ramah tamah dan kekeluargaan menjadi kekhasan dalam kegiatan yang dipimpin Prof Dr. Ali Mudoffir, MA, dengan Sekjen yang selalu Full Kas-nya, Dr. Kasful Anwar. Di antara poin penting Rakor Ternate ini saia simpulkan beberapa hal berikut.
Pertama, Penguatan LPTK bagi Fordetak merupakan ide yang tak pernah kering. Dalam hal ini Fakultas Tarbiyah dan juga Jurusan Tarbiyah di mana pun harus mempertahankan lembaganya sebagai fakultas kuat, matang, progresif dan memiliki inovasi kreatif dalam konteks penyediaan SDM berkualitas. Secara kelembagaan Fordetak mendorong Fakultas untuk memaksimalkan ikhtiar dalam mencetak sarjana qualified dan guru profesional dengan segala upaya sesuai dengan kemampuan masing-masing satker. Sarjana berkualitas dan Guru professional adalah dua kata kunci yang selalu jadi mantra yang dibaca rutin pada setiap acara Fordetak di mana pun.
Kedua, Kekuatan fakultas yang di dalamnya ada jurusan dan prodi terletak pada kata kunci akreditasi. Tidak ada pilihan bagi fakultas kecuali memaksimalkan kemampuan seluruh elemen fakultas, jurusan dan prodi untuk mencapai standar unggul atau A, atau sekurang-kurangnya standar baik atau B. Ini pekerjaan berat yang dirasakan semua satker di PTKIN. Sebab raihan unggul adalah kasta tertinggi dalam kamus perguruan tinggi berkualitas –yg pada sisi lain masih menyisakan ketidakseimbangan rasio jumlah dosen dan mahasiswa. Lagi-lagi era SAPTO menjadi tantangan tersendiri untuk menguji kekompakan team work jurusan dalam menghadapi Assesment Kelayakan (AK) dan Assessment Lapangan (AL).
Ketiga, Citra unggul fakultas, jurusan dan prodi ditunjukan oleh indikator karakter mahasiswa yang siap pakai, lulusan yang marketable dan berdaya saing. Untuk ini Fordetak merilis beberapa program pengembangan skill mahasiswa melalui program Best Practice. Model best practice ini menjadi salah satu dari sekian komponen yang membentuk kualitas mahasiswa. Sekaitan ini IAIN Surakarta misalnya menawarkan program Billingual, yaitu penguatan bahasa Arab dan Inggris sebagai modal dasar seluruh mahasiswa di semua jurusan. Indikatornya adalah kecakapan komunikasi dan sertifikasi Toefl dan Toafl. Luar biasa pak De Giyoto!
Lain Surakarta lain lagi dengan ikhtiar UINSA Surabaya yang membangun pola keseimbangan kognisi-afeksi-psikomotor mahasiswa. Program penguatan keilmuan dengan basis penelitian kolaborasi dosen dan mahasiswa, sertifikasi hapalan al-Quran juz 30 menjadi dua program unggulan fakultas Tarbiyah di UINSA. Kemudian pola kemandirian dalam bentuk kewirausahaan menjadi ciri dari kekuatan fakultas Tarbiyah di IAIN Pontianak. Mahasiswa FTIK di Pontianak sudah sampai ke tingkat penguatan finansial dengan memproduksi dan memasarkan obat herbal penumbuh rambut. Bagus kan? Tak ketinggalan UIN Pekan Baru membangun dinamika kemahasiswaan melalui pola penguatan skill kemahasiswaan. Even Organizer menjadi salah satu model penguatan keahlian mahasiswa di sana. Banyak mahasiswa didikan Dr. Mas’ud Zein yang kemudian berhasil menjadi tenaga EO di pentas nasional, dll.
Lalu bagaimana dg Bukittinggi? Pertanyaan yg sulit dijawab, meski fenomenanya riil dan nyata. Saia punya catatan untuk pengembangan FTIK IAIN Bukittinggi dlm konteks Best Practice. Saia mulai dengan SINDRA yang bergulir di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Program ini sangat bagus dalam memacu kemampuan berbahasa secara oral. SINDRA yang menjadi ikon PBI harus disalurkan kepada jurusan lain di luar PBI. Hal yang sama dilakukan jurusan PBA dg kegiatan IMLA dan Haflah Tahfidz Quran. Ini juga prototipe program bagus yang bisa diikuti oleh semua jurusan yang ada di FTIK.
Kemudian penguatan skill dan kepercayaan diri mahasiswa dapat diwujudkan dg maksimalisasi kegiatan seni motorik, seperti kepramukaan –yang bisa diikuti semua mahasiswa di semua jurusan. Sebagai calon guru, mahasiswa FTIK wajib memahami teori dan praktik dasar Pramuka, termasuk kegiatan nyentrik semisal Paskibra.
Karakter religiusitas kemahasiswaan juga sudah sering diendost oleh mahasiswa jurusan PAI dan PMTK dengan konsep mentoring dan zuhur jamaah. Kolaborasi PAI dan PMTK belakangan berhasil menciptakan beberapa kreasi dalam bentuk Paduan Suara Jurusan dan Team Seni Tari, seperti Tari Pasambahan dan Tari Payung. Dan yang tak mungkin diabaikan adalah kreativitas jurusan PTIK yang memajang produk-produk IT, mulai dari kreasi program dalam aplikasi Adobe Flash hingga pembuatan aplikasi Tiga Dimensi. Woow keren! 
Juga tak boleh dilupakan kreasi pelatihan manajerial Even Organizer yang telah dirilis jurusan PBK. Pelatihan manajerial EO merupakan alternasi dari kekhasan mahasiswa PBK yang terjun menjadi calon tenaga konselor di berbagai lembaga sosial dan pemerintahan.
Semua program ini dapat dieksekusi secara menyeluruh bagi mahasiswa FTIK dengan mekanisme pelaporan kegiatan sebagai syarat keikutsertaan dalam tahapan krusial. Contoh riilnya, mahasiswa bisa ikut ujian komprehensif atau ujian skripsi manakala telah menyelesaikan semua mata kuliah dan ada instrumen bukti setoran hapalan juz 30 yang divalidasi dosen pembimbing akademik. Sederhana sekaligus rumit.

Leave a Reply

daftar situs terpercaya slot server thailand https://luminosacare.com/wp-content/uploads/ deposit 25 bonus 25 slot deposit pulsa xl pkv games pkv games domino99 slot deposit indosat domino99 dominoqq akun pro filipina akun pro jepang akun pro lebanon akun pro monaco akun pro taiwan pkv games bandarqq pkv games pkv games pkv games dominoqq slot dana 5000 deposit 25 bonus 25 depo 20 bonus 20 pkv games pkv games dominoqq pkv games pkv games dominoqq bandarqq pkv games bandarqq dominoqq dominoqq bandarqq pkv dominoqq bandarqq pkv pkv games pkv games bandarqq pkv pkv games slot deposit pulsa pkv games qq online qq dominoqq pkv games bandarqq pkv games qq pkv games pkv games bandarqq pokerqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games dominoqq bandarqq pkv games dominoqq bandarqq Depo 25 Bonus 25 bocoran slot dominoqq pola slot dominoqq pkv games dominoqq