Bukittinggi, Oktober 2025 — Bulan Oktober menjadi momen istimewa bagi Program Pascasarjana S2 Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Sejumlah dosennya tampil di berbagai konferensi internasional bergengsi, membawa gagasan segar dan kontribusi ilmiah yang memperkuat reputasi akademik kampus di kancah nasional dan global.
Dr. Irwandi, S.S., M.Pd., membuka rangkaian prestasi dengan tampil sebagai keynote speaker pada Bukittinggi International Conference of Education (BICED) yang digelar pada 1 Oktober 2025. Konferensi yang mengangkat tema “EduTech & Faith: Bridging Islamic Values with Global Education” ini menjadi wadah refleksi tentang integrasi nilai-nilai keislaman dengan kemajuan teknologi pendidikan. Dalam pidatonya, Dr. Irwandi menekankan pentingnya membangun sinergi antara iman, ilmu, dan teknologi sebagai pondasi pendidikan abad ke-21 yang berkarakter dan berkeadaban.
Tak berhenti di situ, Dr. Irwandi juga berpartisipasi sebagai parallel speaker dalam AICIS+ 2025 (Annual International Conference on Islam, Science and Society) yang berlangsung pada 29–31 Oktober 2025. AICIS tahun ini mengusung tema besar “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future.” Pada kesempatan ini, Dr. Irwandi memaparkan hasil penelitiannya tentang ekolinguistik dalam perspektif Islam, mengulas bagaimana bahasa dapat menjadi sarana penyadaran ekologis dan pembentukan etika lingkungan dalam wacana pendidikan dan keagamaan.
Sementara itu, dua dosen lainnya, Dr. Veni Roza, S.S., M.Pd. dan Dr. Widya Syafitri, M.Pd., tampil pada 11th ELITE International Conference yang diselenggarakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, pada 6–7 Oktober 2025. Konferensi yang bertema “Empowering English Language Teaching through Technology for Sustainable and Inclusive Education” ini menjadi ajang diskusi global tentang pengajaran bahasa Inggris di era digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dr. Veni Roza menyajikan penelitian tentang integrasi kurikulum bahasa Inggris dalam pendidikan agama Islam, menyoroti pentingnya pendekatan interdisipliner untuk membentuk kompetensi komunikatif sekaligus spiritual peserta didik. Sementara Dr. Widya Syafitri memaparkan hasil studinya mengenai English for Specific Purposes (ESP), dengan fokus pada pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan profesional dan akademik mahasiswa di lingkungan pendidikan tinggi Islam.
Kiprah internasional lainnya datang dari Dr. Absharini Kardena, M.Pd., yang menjadi parallel speaker pada 71st TEFLIN International Conference 2025 di Universitas Brawijaya, Malang, pada 8–10 Oktober 2025. Konferensi yang berfokus pada inovasi pengajaran bahasa Inggris di era kecerdasan buatan ini mengangkat tema “Empowering English Language Learning and Teaching in the Era of AI and Digital Transformation.” Dr. Absharini, bersama mahasiswa S2 Tadris Bahasa Inggris Asni Deswita, S.Pd., mempresentasikan riset kolaboratif bertajuk “Implementing Project-Based Learning in the Merdeka Curriculum: Enhancing Learners’ Critical and Creative Thinking.” Kajian tersebut menegaskan komitmen program pascasarjana terhadap kolaborasi dosen–mahasiswa dalam penelitian terapan yang relevan dengan kebijakan pendidikan nasional.
Partisipasi aktif para dosen ini menjadi cerminan nyata dari visi UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi untuk mengokohkan tradisi ilmiah yang berakar pada nilai-nilai keislaman sekaligus adaptif terhadap perkembangan global. Melalui keterlibatan dalam forum-forum internasional tersebut, S2 Tadris Bahasa Inggris tidak hanya memperluas jejaring akademik, tetapi juga memperkaya khazanah keilmuan di bidang pendidikan bahasa dan pengajaran berbasis nilai.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Dr. Junaidi, M.Pd menyampaikan apresiasi atas pencapaian para dosen yang telah membawa nama baik institusi. “Kami sangat bangga bahwa dosen-dosen kami dapat tampil sejajar dengan akademisi dunia, mengangkat isu-isu pendidikan yang relevan dan kontekstual. Ini adalah langkah nyata menuju internasionalisasi riset dan pengajaran di lingkungan FTIK,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, para dosen S2 Tadris Bahasa Inggris terus berkontribusi bagi pengembangan ilmu dan praktik pendidikan yang berorientasi pada keberlanjutan, kemanusiaan, dan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
