Bukittinggi, 25 Juni 2025 — Program Studi Statistika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sukses menggelar Studium Generale bertema “Industry 5.0: Transforming Health, Science, Society, and Technology through Human-Centered Innovation”. Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting ini berlangsung pada Rabu, 25 Juni 2025, pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.
Meskipun Dekan FTIK, Bapak Dr. Junaidi, S.Ag., M.Pd., berhalangan dalam membuka acara, pembukaan acara diwakilkan oleh Wakil Dekan I, Dr. Supratman Zakir, S.Kom., M.Pd., M.Kom. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Prodi Statistika dalam mengangkat topik yang sangat relevan dengan perkembangan zaman. “Industry 5.0 bukan sekadar wacana global, tetapi kenyataan yang harus diantisipasi oleh seluruh akademisi, terutama di bidang sains dan teknologi. Mahasiswa perlu memahami bahwa teknologi masa depan harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar beliau.
Acara ini menghadirkan narasumber utama Prof. Alhadi B., S.Si., M.Kom., Ph.D., yang merupakan Ketua Departemen Matematika FMIPA Universitas Indonesia. Dalam pemaparannya, Prof. Alhadi mengulas tentang pergeseran paradigma dari Industry 4.0 menuju Industry 5.0, di mana teknologi tidak lagi hanya mengejar efisiensi dan otomatisasi, tetapi juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara lebih bermakna dan inklusif.
Beliau menegaskan pentingnya peran data dan teknologi dalam mendukung sistem kesehatan, pendidikan, dan kehidupan sosial yang berkelanjutan. “Industry 5.0 adalah tentang bagaimana teknologi bisa menjadi mitra manusia, bukan pengganti manusia,” tegas Prof. Alhadi. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi multidisiplin dan literasi digital di kalangan mahasiswa agar siap menghadapi tantangan global di era pasca-industri.
Diskusi ini dipandu oleh Ibuk Uqwatul Alma Wizsa, M.Si., yang merupakan Sekretaris Program Studi Statistika UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Beliau berhasil mengelola diskusi dengan lancar dan menarik, membuka ruang tanya jawab yang interaktif antara narasumber dan para peserta. Banyak peserta, khususnya mahasiswa, mengajukan pertanyaan kritis yang memperkaya diskusi, mulai dari etika dalam penggunaan data hingga tantangan pengembangan teknologi yang berpihak pada manusia.
Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari jumlah kehadiran dan partisipasi aktif selama acara berlangsung. Tak hanya mahasiswa Statistika, kegiatan ini juga diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari lintas program studi, menunjukkan bahwa isu Industry 5.0 memang menjadi perhatian banyak kalangan.
Acara ini ditutup dengan harapan bahwa pemahaman akan Industry 5.0 dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam menyusun strategi pembelajaran, penelitian, dan pengembangan karier yang lebih adaptif dan inovatif di masa depan.


