Selasa, 10 September 2019 Prodi Pendidikan Agama Islam Mengadakan Acara Kuliah Tamu yang di gelar di Aula Pertemuan Lantai 2 Gedung O. Acara ini menghadirkan Narasumber yaitu Bapak Dr. Muhammad Qasim, MA Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Padang dengan Tema ” Pendidikan Karakter di Era Revolusi Industri 4.0″. Acara ini di hadiri oleh Wakil Dekan 2 bapak Charles,M.Pd.I , Wakil Dekan 3 bapak Dr. Supratman Zakir, M.Pd, M.Kom, Ka Prodi PAI ibu Salmiwati, M.Ag dan juga seluruh mahasiswa PAI semester 5 saat ini. Ada beberapa materi-materi yang akan dijelaskan oleh narasumber yaitu mengenai Tantangan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0., Konsep Dasar Penguatan Pendidikan Karakter, Problematika Implementasi PPK di Sekolah/Madrasah, dan Optimalisasi Akidah Akhlak melalui Pendidikan Agama Islam di Sekolah/Madrasah.
Dalam Penutupnya narasumber menjelaskan mengenai Kajian akidah akhlak melalui Pendidikan Agama Islam mesti dioptimalkan dalam mendidik karakter peserta didik, khususnya peserta didik yang beragama Islam. Tanpa agama, mustahil seseorang disebut berakhlak mulia. Sebab kata akhlaq memiliki akar kata yang sama dengan khaliq dan makhluk. Setiap makhluk bertuhan dituntut untuk memiliki akhlak sebagaimana yang diperintahkan Sang Khaliq.
Narasumber juga menjelaskkan pentingnya kreativitas guru PAI untuk mengembangkan peran strategis PAI di sekolah/madrasah. PAI tidak saja berperan sebagai mata pelajaran, tetapi PAI bisa dikembangkan dalam berbagai kegiatan di sekolah/madrasah, termasuk dalam program PPK. Guru PAI menjadi ujung tombaknya, tetapi harus didukung oleh pendidik muslim lainnya. Komitmen, kesatuan visi, dan keikhlasan semua pendidik muslim sangat diharapkan. Jika PAI mampu menjalankan peran strategisnya di sekolah/madrasah, maka tantangan era revolusi industri 4.0 bukanlah sebuah ancaman yang membahayakan, melainkan memberi peluang bagi eksistensi PAI membentuk karakter peserta didik. Revolusi Industri 4.0 justru mempertegas akan pentingnya agama bagi kehidupan manusia karena agama menuntun manusia menjadi insan al-kamil.