Bukik Batabuah senin 13 Mei 2024, Kabupaten Agam, Sumatera Barat – Memasuki hari kedua setelah bencana lahar dingin (galodo) melanda kawasan Bukik Batabuah, situasi mulai menunjukkan perbaikan. Bebatuan yang sebelumnya menutupi jalan akibat aliran lahar dingin telah banyak disingkirkan, meskipun aliran listrik dari PLN belum sepenuhnya pulih. Namun, masjid yang menjadi tempat beribadah masyarakat setempat telah dibersihkan dan bisa digunakan untuk melaksanakan ibadah kembali.
“Sangat bersyukur dengan adanya pembersihan masjid ini. Sebelumnya kami kesulitan melaksanakan ibadah di tengah musibah,” ujar salah seorang warga setempat. “Meskipun air untuk berwudhu masih sulit didapat, yang terpenting adalah usaha untuk mendekatkan diri kepada Maha Kuasa tetap dijalankan, terlebih saat terkena bencana.”
Pembersihan masjid ini dilakukan dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemadam Kebakaran dan TNI. Mereka bekerja sama menyingkirkan bebatuan besar menggunakan excavator dan menyemprotkan air ke area sekitar masjid yang terkena lumpur. Selain itu, masyarakat setempat juga turut serta membantu dengan alat seadanya seperti cangkul, sekop, dan peralatan lainnya.
“Hari kedua ini kita berfokus untuk membersihkan masjid, untuk memudahkan masyarakat beribadah sebab bencana ini kita jadikan refleksi mendekatkan diri kepada Allah SWT.” Ujar M. Anis Muharram salah satu relawan dri HMPS PTIK
Tak hanya bantuan dari pihak-pihak tersebut, organisasi mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi, yaitu HMPS PTIK dan organisasi Pramuka RACANA, turut turun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan. Mereka mengerahkan tenaga dan waktunya untuk membantu membersihkan area terdampak dan mendistribusikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Keterlibatan para mahasiswa ini mendapatkan apresiasi dari warga setempat. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari adik-adik mahasiswa. Kehadiran mereka sangat membantu dalam mempercepat proses pemulihan pasca-bencana,” kata salah satu warga.
Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, diharapkan kondisi di Bukik Batabuah segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Bantuan dari berbagai pihak, termasuk para mahasiswa, menunjukkan bahwa dalam menghadapi bencana, kebersamaan dan solidaritas adalah kunci untuk bangkit kembali.